SEJARAH KOMUNIKASI DATA
Pertama kali komputer ditemukan, ia belum bisa berkomunikasi dengan
sesamanya. Pada saat itu komputer masih sangat sederhana. Berkat
kemajuan teknologi di bidang elektronika, komputer mulai berkembang
pesat dan semakin dirasakna manfaatnya dalam kehidupan kita. Saat ini
komputer sudah menjamur di mana-mana. Komputer tidak hanya dimonopoli
oleh perusahaan-perusahaan, universitas-univeristas, atau
lembaga-lembaga lainnya, tetapi sekarang komputer sudah dapat dimiliki
secara pribadi seperti layaknya kita memiliki radio, dll.
Mayoritas pemakai komputer terdapat di perusahaan-perusahaan atau
kantor-kantor. Suatu perusahaan yang besar seringkali memiliki
kantor-kantor cabang. Apabila suatu perusahaan yang mempunyai cabang di
beberapa tempat adalah tidak efisien apabila setiap kali dilakukan
pengolahan datanya harus dikirim ke pusat komputernya. Perlu
diperhatikan bahwa berfungsinya suatu komputer untuk mengahasilkan
informasi yang benar-benar handal, maka sedapat mungkin data yang
dimasukkan benar-benar asli dari tangan pertama pencatat datanya, dan
belum mengalami pengolahan dari tangan ke tangan.
Apabila demikian bagaimana dengan data yang akan dioleh berasal
dari cabang-cabang yang tersebar di beberapa tempat yang jauh letaknya
dari pusat komputer. Di sini pentingnya dibangun suatu sistem
komputerisasi, terutama untuk mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk
pengolahan data. Tetapi kenyataannya, dalam sirkulasi suatu sistem
pengolahan data, pengolahan itu sendiri hanya suatu bagian. Secara garis
besar suatu sistem sirkulasi pengolahan data terdiri dari pengumpulan
data, pemrosesan, dan distribusi. Dari sirkulasi ini masalah yang banyak
dijumpai dari perusahaan-perusahaan justru dalam hal pengumpulan data
dan distribusi data dan informasi untuk beberapa lokasi.
Kemajuan tekonologi komunikasi sekarang mempunyai pengaruh pada
perkembangan pengolahan data. Data dari satu lokasi dapat dikirim ke
lokasi lain dengan alat telekomunikasi. Data perlu dikirim daris satu
lokasi ke lokasi lain dengan alasan berikut :
1. Transaksi sering terjadi pada suatu lokasi yang berbeda dengan
lokasi pengolahan datanya atau lokasi di mana data tersebut akan
digunakan, sehingga data perlu dikirim ke lokasi pengolahan data dan
dikirim lagi ke lokasi yang membutuhkan informasi dari data tersebut.
2. Biasanya lebih efisien atau lebih murah mengirim data lewat
jalur komunikasi, lebih-lebih bila data telah diorganisasikan melalui
komputer, dibandingkan dengan cara pengiriman biasa.
3. Suatu organisasi yang mempunyai beberapa lokasi pengolahan
data, data dari suatu lokasi pengolahan yang sibuk dapat membagi
tugasnya dengan mengirimkan data ke lokasi pengolahan lain yang kurang
atau tidak sibuk.
4. Alat-alat yang mahal seperti alat pencetak grafik atau printer
berkecepatan tinggi, sukup di satu lokasi saja, sehingga lebih hemat.
Untuk data yang menggunakan komputer, pengiriman data menggunakan
sistem transmisi elektronik, biasanya disebut dengan istilah komunikasi
data. Teknik komputer dan teknk komunikasi berkembang dengan pesat.
Akibatnya teknik komunikasi data yang merupakan perpaduan antara kedua
teknik tersebut juga berkembang sangat pesat. Akhir-akhir ini
perkembangan tersebut terasa juga dampaknya di Indonesia, sehingga
keperluan akan tenaga yang terampil dan yang mempunyai pengetahuan
komunikasi data juga meningkat.
Untuk mengkomunikasikan data dari satu lokasi ke lokasi yang lain, 3
elemen sistem harus tersedia, yaitu sumber data, media transmisi, dan
penerima. Jika salah satu elemen tidak ada, maka komunikasi tidak akan
dapat dilakukan. Gambar 1 dapat memperjelas mengenai ketiga elemen
tersebut. Berikut ini penjelasan mengenai ketiga elemen komunikasi data
tersebut.
1. Sumber
Sumber adalah pihak yang mengirim informasi, misalnya pesawat
telepon, telex, terminal dan lain-lain. Tugasnya membangkitkan berita
atau informasi dan menempatkannya pada media transmisi. Sumber pada
umumnya dilengkapi dengan alat lain (antarmuka atau transducer) yang
dapat mengubah informasi yang akan dikirimkan menjadi bentuk yang sesuai
dengan media transmisi yang digunakan, misalnya menjadi
· pulsa listrik
· gelombang elektromagnet
· pulsa digital seperti PCM (pulse code modulation)
2. Media transmisi
Beberapa media transmisi dapat digunakan channel (jalur) transmisi
atau carrier dari data yang dikirimkan, dapat berupa kabel, gelombang
elektromagnetik, dan lain-lain. Dalam hal ini ia bertugas menerima
berita yang dikirimkan oleh suatu sumber informasi. Transmisi data
merupakan proses pengiriman data dari satu sumber ke penerima data.
Untuk mengetahui tentang transmisi data lebih lengkap, maka perlu
diketahui beberapa hal yang berhubungan dengan proses ini. Hal-hal
tersebut menyangkut :
· media transmisi
· kapasitas channel transmisi
· tipe dari channel transmisi
· kode transmisi yang digunakan
· mode transmisi
· protokol
· penanganan kesalahan transmisi
Proses pengubahan informasi menjadi bentuk yang sesuai dengan media
transmisi disebut modulasi. Bila sinyal dimodulasi, maka ia akan dapat
menempuh jarak yang jauh. Proses kebalikannya disebut demodulasi. Media
transmisi dapat berupa :
· gelombang elektromagnet
· sepasang kawat (twisted pair)
· serat optik
· kabel coax
· dan lain-lain
3. Penerima
Penerima adalah alat yang menerima data atau informasi, misalnya
pesawat telepon, terminal, dan lain-lain. Tugasnya menerima berita yang
dikirimkan oleh suatu sumber informasi. Penerima mempunyai alat lain
yang fungsinya kebalikan dari pemancar, yaitu alat informasi yang
bentuknya sesuai dengan media transmisi yang digunakan menjadi bentuk
asalnya.
Komunikasi data menambah dimensi khusus dalam penggunaan sistem
komputer. Perkembangannya begitu pesat, terutama pada tahun terakhir
ini. Sekarang ini, hampir-hampir tidak mungkin kita memikirkan suatu
sistem komputer yang tidak memiliki fasilitas komunikasi data.
Komunikasi data juga merupakan gabungan dua teknik yang sama sekali jauh
berbeda, yaitu pengolahan data dan telekomunikasi. Secara umum dapat
dikatakan bahwa komunikasi data memberikan fasilitas komunikasi jarak
jauh dengan sistem komputer. Melalui diagram Venn dapat ditunjukkan
perpaduan pengolahan data dan teknik telekomunikasi yang menjadi bentuk
komunikasi data.
Bentuk Sistem Komunikasi Data
Suatu sistem komunikasi data dapat berbentuk offline communication
system atau online communication system. Sistem komunikasi data dapat
dimulai dengan sistem yang sederhana, seperti misalnya jaringan akses
terminal, yaitu jaringan yang memungkinkan seorang operator mendapatkan
akses ke fasilitas yang tersedia dalam jaringan tersebut. Operator bisa
mengakses komputer guna memperoleh fasilitas, misalnya menjalankan
program aplikasi, mengakses database, dan melakukan komunikasi dengan
operator lain. Dalam lingkungan ideal, semua fasilitas ini harus tampak
seakan-akan dalam terminalnya, walaupun sesungguhnya secara fisik berada
pada lokasi yang terpisah.
Offline communication system
Offline communication system adalah suatu sistem pengiriman data
melalui fasilitas telekomunikasi dari satu lokasi ke pusat pengolahan
data, tetapi data yang dikirim tidak langsung diproses oleh CPU (Central
Processing Unit). Seperti pada Gambar 3, di mana data yang akan
diproses dibaca oleh terminal, kemudia dengan menggunakan modem, data
tersebut dikirim melalui telekomunikasi. Di tempat tujuan data diterima
juga oleh modem, kemudian oleh terminal, data disimpan ke alamat perekam
seperti pada disket, magnetic tape, dan lain-lain. Dari alat perekam
data ini, nantinya dapat diproses oleh komputer.
Peralatan-peralatan yang diperlukan dalam offline communication system, antara lain :
1. Terminal
Terminal adalah suatu I/O device yang digunakan untuk mengirim data
dan menerima data jarak jauh dengan menggunakan fasilitas
telekomunikasi. Peralatan terminal ini bermacam-macam, seperti magnetic
tape unit, disk drive, paper tape, dan lain-lain.
2. Jalur komunikasi
Jalur komunikasi adalah fasilitas telekomunikasi yang sering
digunakan, seperti : telepon, telegraf, telex, dan dapat juga dengan
fasilitas lainnya.
3. Modem
Model adalah singkatan dari Modulator / Demodulator. Suatu alat
yang mengalihkan data dari sistem kode digital ke dalam sistem kode
analog dan sebaliknya.
Online communication system
Berbeda dengan sistem komunikasi offline, pada sistem ini data yang
dikirim melalui terminal dapat langsung diolah oleh pusat komputer,
dalam hal ini CPU. Online communication system dapat berbentuk :
· Remote Job Entry (RJE) system
· Realtime system
· Timesharing system
· Distributed data processing system
RJE system
Data yang akan dikirim dikumpulkan terlebih dahulu dan secara
bersama-sama dikirimkan ke komputer pusat untuk diproses. Karena data
dikumpulkan (batch) terlebih dulu dalam satu periode, maka cara
pengolahan system ini disebut dengan batch processing system. Hasil dari
pengolahan data umumnya da di komputer pusat dan tidak dapat langsung
seketika dihasilkannya, karena komputer pusat harus sekaligus memproses
sekumpulan data yang cukup besar. Pada gambar 4 dapat dilihat bentuk
kerja sistem ini.
Realtime system
Suatu realtime system memungkinkan untuk mengirimkan data ke pusat
komputer, diproses di pusat komputer seketika pada saat data diterima
dan kemudia mengirimkan kembali hasil pengolahan ke pengirim data saat
itu juga. American Airlines merupakan perusahaan yang pertama kali
mempelopori sistem ini. Dengan realtime system ini, penumpang pesawat
terbang dari suatu bandara atau agen tertentu dapat memesan tiket untuk
suatu penerbangan tertentu dan mendapatkan hasilnya kurang dari 15
deitk, hanya sekedat untuk mengetahui apakah masih ada tempat duduk di
pesawat atau tidak.
Sistem realtime ini juga memungkinkan penghapusan waktu yang
diperlukan untuk pengumpulan data dan distribusi data. Dalam hal ini
berlaku komunikasi dua arah, yaitu pengiriman dan penerimaan respon dari
pusat komputer dalam waktu yang relatif cepat. Sebagai ilustrasi dapat
dilihat gambar 5.
Penggunaan sistem ini memerlukan suatu teknik dalam hal sistem
disain, dan pemrograman, hal ini disebabkan karena pada pusat komputer
dibutuhkan suatu bank data atau database yang siap untuk setiap
kebutuhan. Biasanya peralatan yang digunakan sebagai database adalah
magnetic disk storage, karena dapat mengolah secara direct access (akses
langsung), dan perlu diketahui bahwa pada sistem ini menggunakan
kemampuan multiprogramming, untuk melayani berbagai macam keperluan
dalam satu waktu yang sama.
Time sharing system
Time sharing system adalah suatu teknik penggunaan online system
oleh beberapa pemakai secara bergantian menurut waktu yang diperlukan
pemakai (gambar 6). Disebabkan waktu perkembangan proses CPU semakin
cepat, sedangkan alat Input/Output tidak dapat mengimbangi kecepatan
dari CPU, maka kecepatan dari CPU dapat digunakan secara efisien dengan
melayani beberapa alat I/O secara bergantian. Christopher Strachy pada
tahun 1959 telah memberikan ide mengenai pembagian waktu yang dilakukan
oleh CPU. Baru pada tahun 1961, pertama kali sistem yang benar-benar
berbentuk time sharing system dilakukan di MIT (Massachusetts Institute
of Technology) dan diberi nama CTSS (Compatible Time Sharing System)
yang bisa melayani sebanyak 8 pemakai dengan menggunakan komputer IBM
7090.
Salah satu penggunaan time sharing system ini dapat dilihat dalam
pemakaian suatu teller terminal pada suatu bank. Bilamana seorang
nasabah datang ke bank tersebut untuk menyimpan uang atau mengambil
uang, maka buku tabungannya ditempatkan pada terminal. Dan oleh operator
pada terminal tersebut dicatat melalui papan ketik (keyboard), kemudian
data tersebut dikirim secara langsung ke pusat komputer, memprosesnya,
menghitung jumlah uang seperti yang dikehendaki, dan mencetaknya pada
buku tabungan tersebut untuk transaksi yang baru saja dilakukan.
Distributed data processing system
Distributed data processing (DDP) system merupakan bentuk yang
sering digunakan sekarang sebagai perkembangan dari time sharing system.
Bila beberapa sistem komputer yang bebas tersebar yang masing-masing
dapat memproses data sendiri dan dihubungkan dengan jaringan
telekomunikasi, maka istilah time sharing sudah tidak tepat lagi. DDP
system dapat didefinisikan sebagai suatu sistem komputer interaktif yang
terpencar secara geografis dan dihubungkan dengan jalur telekomunikasi
dan seitap komputer mampu memproses data secara mandiri dan mempunyai
kemampuan berhubungan dengan komputer lain dalam suatu sistem.
Setiap lokasi menggunakan komputer yang lebih kecil dari komputer
pusat dan mempunyai simpanan luar sendiri serta dapat melakukan
pengolahan data sendiri. Pekerjaan yang terlalu besar yang tidak dapat
dioleh di tempat sendiri, dapat diambil dari komputer pusat.
KOMUNIKASI DATA
Data adalah fakta atau bagian dari fakta yang mengandung arti, yang dihubungkan dengan kenyataan, symbol-simbol.
Data analog diperoleh dari nilai-nilai yang bersifat continous dalam beberapa interval. Contoh : suara, video. Data digital didapat dari nilai-nilai yang discreate. Contoh : text.
Informasi adalah
data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih brarti
bagi penerima , yang menggambarkan suatu kejadia-kejadian yang bersifat
fakta yang digunakan untuk pengambilan kesimpulan.
A. Komunikasi Data.
Komunikasi data adalah hubungan atau interaksi (pengiriman dan
peneriman) antar device yang terhubung dalam sebuah jaringan, baik yang
dengan jangkauan sempit maupun dengan jangkauan yang lebih luas.
Komponen Komunikasi Data :
a. Pengirim, perangkat yang mengirimkan data
b. Penerima, perangkat yang menerima data
c. Data, informasi yang akan dikomunikasikan
d. Media pngiriman, media atau perantara yang digunakan untuk melakukan pengiriman data
e. Protokol, aturan-aturan yang berfungsi sebagai penyelaras hubungan.
Jenis Komunikasi Data.
Ada dua buah jenis komunikasi data yang dapat dibedakan sesuai media penghubungnya, yaitu :
1. Melalui Alat (Device).
Menggunakan media kabel dan nierkabel sebagai jalur akses.
Komunikasi data jenis ini membutuhkan biaya yang cukup banyak.
Contoh : Sambungan Komunikasi Data Paket (SKDP).
Media Kabel.
a. Kabel Koaksial.
-Thicknet Koaxial Kabel.
10 base 5. Mampu menjangkau jarak maximum 500 meter.
-Thinnet Koaxial Kabel.
10 base 2. Mampu menghubungkan jaringan dengan jarak maximum 200 meter,
tetapi direkomendasikan agar untuk jarak maximum 180 meter saja.
gambar :
b. Kabel Serat Optik (Fiber Optik).
Memiliki keuntungan dengan tingkatan dan bandwidth yang tinggi, ukuran
dan berat yang kecil, memiliki degradasi rendah, serta keamanan data
yang tinggi.
gambar :
Media Nierkabel.
a. Microwave.
Gelombang radio yang menggunakan frekuensi tinggi . Antara pengirim dan
penerima harus berada pada satu garis lurus / garis pandang untuk dapat
berkomunikasi dengan baik. Oleh karena itu, microwave dapat disebut juga
sebagai ”Transmisi Garis Pandang”.
b. Gelombang Radio.
Menyampaikan informasi melalui udara.
Contoh : Handphone.
c. Infrared.
Menyampaikan informasi dengan menggunakan gelombang ultr tinggi.
2. Melalui Satelit.
Menggunakan satelit sebagai jalur akses. Biasanya jangkauan yang dapat
dicakup lebih luas dan mampu menjangkau lokasi yang tidak mungkin
terjangkau melalui alat (device), namun waktu yang dibutuhkan untuk
melakukan proses komunikasi lebih panjang. Selain itu, komunikasi
melalui satelit juga seringkali mengalami gangguan yang disebabkan oleh
radiasi gelombang matahari. Sehingga komunikasi yang dilakukan pada
malam hari seringkali tersa lebih baik jika dibadingkan dengan siang
hari.
Satelit dapat berguna sebagai :
– Penerima
– Penguat
– Pengirim.
Jenis-jenis Satelit yang diketahui :
– GEO. Terletak 22.300 mill di atas permukaan bumi.
– MEO. Terletak 6000 mill di atas garis khatulistiwa.
– LEO. Terletak 400-600 mill di atas permukaan bumi.
Signal.
a. Signal analog.
Gelombang elektromagnetik kontinous yang disebar melalui suatu media, tergantung pada spektrumnya.
Memiliki Amplitude yang merupakan uuran sinyal pada satu ukuran waktu
dan Frekuensi yang merupakan banyaknya gelombang per detik.
b. Signal digital.
Serangan tegangan yang dapat ditransmisikan melalui suatu medium kawat.
Tersusun atas dua keadaan yang disebut bit, yaitu keadaan 1 yang berarti
aktif dan 0 non aktif.
Konfigurasi Jalur Komunikasi.
Merupakan bagaimana cara perangkat-perangkat yang hendak berkomunikasi dihubungkan.
a. Point-to point.
Menghubungkan hanya dua buah perangkat computer yang hendak berkomunikasi.
b. Multipoint.
Menghubungkan lebih dari dari dua buah perangkat computer yang ingin berkomunikasi.
Sistem Transmisi.
Merurut ANSI (America National Standard Information) terdapat 3 perbedaan arah transmisi, yaitu :
a. Simplex, hanya mentransmisikan
signal dalam satu arah saja, dimana pemancar signal yang satu bertindak
sebagai pemgirim (transmitter) yang yang lainnya sebagai penerima
(receiver).
b. Half-duplex, kedua pemancar
dapat bertindak sebagai transmitter ataupun receiver, tetapi tidak dapat
dilakukan secara bersamaan (bergantian). Dengan kata lain saat pemancar
yang satu sedang melakukan pengiriman, pemancar yang lain hanya dapat
menerima, tidak dapat melakukan pengiriman pula.
c. Full-duplex, hampir sama
dengan half-duplex, namun kedua pemancar dapat melakukan pengiriman
ataupun penerimaan secara bersamaan, tanpa harus bergantian.
1. Transmisi Analog.
Adalah cara pentransmisian signal-signal analog tanpa harus memperhaikan
muatannya, apakah berupa data analog atau digital. Agar hasilnya
maximal untuk jarak yang jauh digunakan amplifier yang akan menambah
kekuatan signal, sehingga kemungkinan terjadinya kegagalan atau
penyimpangan sangat kecil.
2. Transmisi Digital.
Adalah kebalikan dari transmisi analog, yaitu cara pentransmisikan
signal-signal digital dengan memperhatikan muatannya, apakah berupa data
digital atau analog. Untuk jarak yang jauh digunakan repeater yang akan
memulihkan signal yang lemah, sehingga tidak terjadi kegagalan atau
penyimpangan.
Multiplexing.
Adalah Proses pengiriman sejumlah isyarat melalui suatu media transmisi.
Keuntungan Multiplexing :
– Komputer host hanya butuh satu port 1/0 untuk banyak terminal.
– Hanya dibutuhkan satu line transmisi.
1. Frequency-Devision Multiplexing (FDM).
Digunakan pada media komunikasi jalur lebar (broadband), yaitu sebuah
media komunikasi yang memungkinkan sejumlah saluran dibentuk.
Contoh : Radio, TV.
2. Time-Devision Multiplexing (TDM).
Kebalikan dari FDM, digunakan untuk media komunikasi jaluur sempit (baseband), yaitu media yang hanya memiliki satu jalur.
Contoh : Digital voice.
Untuk meningkatkan efisiensi TDM dilakukan variasi :
a. Statistical TDM
b. Asynchronous TDM
c. Intelligent TDM.
B. Jaringan Komputer.
Jaringan komputer adalah suatu himpunan interkoneksi sejumlah
komputer. Dua buah computer atau lebih dikatakan terhubung apabila
keduanya dapat saling bertukar informasi.
Manfaat penggunaan jaringan komputer:
– Berbagi perangkat keras
– Berbagi program maupun data
– Mendukung kecepatan berkomunikasi
– Memudahkan pengaksesan informasi.
Klasifikasi Jaringan Komputer.
a. Local Area Network (LAN).
Jaringan komputer yang hanya mencakup area yang sempit, sperti gedung, atau beberapa gedung yang berdekatan.
– Client / Server.
Client sebagai pengakses data, sedangkan server yang memberikan data.
– Peer to peer.
Pengaksesan data hanya dapat dilakukan pada satu komputer saja.
b. Metropolitan Area Network (MAN).
Jaringan komputer yang mencakup geografis sebuah kota. Merupakan pembesaran dari LAN. Dapat mencakup area sekitar 10-45 km.
c. Wide Area Network (WAN).
Mencakup geografis yang luas, misalnya sebuah negara ataupun benua.
Topologi Jaringan Komputer.
Merupakan bentuk jaringan dimana komputer terhubung. Topologi menrangkan layout dari perangkat keras sebuah jaringan.
1. Linier Bus.
Semua simpul-simpul komputer dihubungkan melalui kabel yang disebut dengan Bus ke dalam sebuah jaringan.

2. Ring.
Informasi dikirimkan oleh sebuah komputer, akan melewati satu komputer ke komputer berikutnya secara melingkar searah jarum jam.
Topologi ring umumnya digunakan didalam jaringan token ring dan fiber
Distributed Data Interface (FDDI) yang banyak digunakan di
kampus-kampus atau gabungan gedung-gedung untuk menciptakan sebuah
jaringan tulang punggung(backbone) berkecepatan tinggi.
3. Star.
Memiliki komponen yang bertindak sebagai pusat pengontrol komunikasi yang disebut dengan Konsentrator.
Ada dua buah jenis Konsentrator :
a. HUB, dipecah sebanyak jalur yang terhubung.
b. Switch, dikirimkan secara utuh.
Protokol Komunikasi.
Adlah sebuah aturan yang mendefinisikan fungsi-funsi yang terdapat
dalam jaringan komputer, misalnya mengirim pesan, data, informasi, agar
komunikasi dapat berlangsung dengan baik, walaupun sistem pada kedua
buah jaringan berbeda.
Standar protokol yang terpopuler sampai saat ini yaitu OSI (Open System
Interconnecting) yang telah ditentukan oleh ISO (International Standart
Organization).
Komponen Protokol.
1. Aturan dan prosedur.
– Mengatur pembentukan / pemutusan hubungan.
– Mengatur proses pengiriman data.
2. Format atau bentuk.
– Representasi pesan.
3. Kosakata.
– Jenis pesan dan makna masing-masing pesan.
Fungsi Protokol.
Secara umum protokol mempunyai fungsi untuk menghubungkan penerima
dan pengirim dalam berkomunikasi serta agar komunikasi yang terjadi
dapat berjalan dengan baik.
1. Fragmentasi dan reassembly.
Berfungsi membagi informasi yang dikirim menjadi beberapa paket data
pada saat pengirim mengirimkan informasi, dan pada saat diterima oleh
penerima akan digabungkan lagi menjadi paket informasi yang lengkp.
2. Encaptulatio.
Berfungsi melengkapi informasi yang dikirimkan dengan addres (alamat pengirim), serta kode-ode koreksi lainnya.
3. Connection Control.
Berfungsi membangun hubungan komunikasi antara pengirim dan penerima
termasuk hl pengiriman data dan pengakhiran hubungan (connecting).
4. Flow Control.
Berfungsi sebagai pngatur berjalannya data atu informasi yang dikirimkan dari pengirim ke penerima.
5. Error Control.
Berfungsi mengontrol terjadinya kesalahan yang terjadi pada saat
pengiriman data, baik saat data dikirimkan maupun saat data diterima.
6. Transmission Service.
Berfungsi memberikan pelayanan komunikasi data, terutama yang berkaitan dengan prioritas dan keamanan serta perlindungan data.
Standarisasi Protokol (ISO 7498)
Terdiri dari 7 lapisan (layer) yang mendefinisikan fungsi-fungsinya.
Tiap-tiap layer terdiri atas beberapa protokol yang berbeda, dan
masing-masingnya menyediakan pelayanan yang sesuai dengan fungsi layer
tersebut.
1. Fisik.
Karakteristik perangkat keras yang mentransmisikan signal data. Menjamin
pengiriman data dalam bentuk deretan bit melalui media transmisi dari
satu simpul ke simpul lainnya.
2. Datalink.
Pengiriman data melalui jaringan fisik. Menjamin blok data yang mengalir ke lapisan jaringan benar-benar bebas dari kesalahan.
– Sinkronisasi frame : data dikirim dalam blok-blok yang disebut frame, awal dan akhirnya harus diidentifikasi secara jelas.
– Transparansi data
– Kontrol kesalahan (error-detection) : bit-bit error yang dihasilkan oleh sistem transmisi harus diperbaiki.
– Kontrol aliran (flow) : pengirim harus tidak mengirimkan blok-blok pada rate / kecepatan yang melebihi kecepatan penerima.
3. Jaringan.
Mengatur rute paket data dari simpul pengirim ke simpul penerima dengan memilihkan jalur-jalur koneksi.
– Routing
– Pengalaman secara lojik
– Setup dan Clearing (pembentukan dan pemutusan).
4. Transport.
Menyediaka hubungan yang handal antara dua buah simpul yang berkomunikasi.
– Transfer pesan
– Manajemen koneksi
– Kontrol kesalahan
– Fragmentasi
– Kontrol aliran.
5. Sesi.
Membagi presentasi data ke dalam babak-babak. Membentuk, memelihara, dan
menghentikan koneksi antara dua buah aplikasi yang sedang berjalan pada
simpul-simpul yang berkomunikasi.
– Kontrol dialog dan sinkronisasi
– Hubungan antara aplikasi yang berkomunikasi.
6. Presentasi.
Rutin mempresentasikan data.
– Negosisi sintaksis untuk transfer
– Transformasi representasi data (pengkonversian pesan).
7. Aplikasi.
Menyediakan layanan komunikasi dalam bentuk program aplikasi.
– File transfer dan metode akses
– Pertukaran pekerjaan dan manipulasi
– Pertukaran pesan.